"Leo!" teriak Kevin dengan suara menggelegar. Dia baru saja keluar dari mobil dan langsung melangkah lebar. Raut wajahnya terlihat begitu serius dengan rahang mengeras. Tangannya mengepal, menunjukkan otot tangan yang terlihat begitu jelas. Tanpa mengatakannya pun, semua orang pasti tahu jika kali ini Kevin sedang marah besar.
"Leo!" Kevin kembali berteriak lantang. Emosinya seakan diuji oleh sang adik yang tidak juga menjawab panggilannya. Kakinya semakin melangkah lebar, semakin memasuki rumah yang begitu sepi. Kevin yakin, semua pelayan di rumahnya pasti sedang takut dan tidak ingin keluar karena ulahnya. Hingga Kevin yang berada di ruang keluarga menghentikan langkah, menatap ke arah tangga menuju kamar adiknya lekat.
"Leo, keluar kamu atau aku keluarkan kamu secara paksa. Jangan bersembunyi, brengsek," ucap Kevin dengan penuh emosi.