Cahaya rembulan menerobos masuk melalui bingkai jendela france, menerpa wajah serius Yeona.
Di dalam ruang kerja suaminya, Yeona membrowsing mencari ke mana keluarga yang merawat anaknya pergi. Namun, setelah beberapa hari mencoba hasilnya nihil.
Dia memijat kening dengan kedua tangan yang sikunya berada di meja. "Hilang kemana mereka?"
Tiba-tiba dia merasakan pijatan lembut pada tengkuk, pijatan itu beralih ke pundak. Suara lembut Gu Hyung Jae memberi jutaan ketenangan idamannya. Perlahan Yeona bersandar dan membiarkan suami memihat keningnya.
"Istriku jangan sampai kelelahan. Masih ada hari esok guna mencari."
"Iya, aku tahu, tapi setiap jam, setiap menit, bahkan detik sangat krusial. Aku ingin bertemu anakku. Maaf, merahasiakannya darimu."
Yeona mendongak. Mata daun bambunya mengiba kepada sosok yang tersenyum hangat kepadanya. Wajah itu seperti tidak berubah, masih tampan, masih mampu mencuri hatinya seperti kala mereka baru bersama dulu.