Suara jangkrik terdengar dari luar dan suara dengkur dua bocah dari dalam kamar. Suara khas malam di kediaman keluarga Ahn.
Ji He menemani kakaknya makan di ruang tengah yang sempit.
Nampak dada pria tampan tertutupi kemeja outih yang tidak terkancing. Dia duduk bersila kaki di atas tatami tua yang termakan rayap juga kotor, sambil memandang datar adiknya. Ketika mulut berhenti mengunyah, dia berkata, "Manfaatkan saja. Peras uang mereka."
"Kak, aku bukan gadis seperti itu."
"Keluarga Gu dan So, dua keluarga besar. Mereka menaruh perhatian kepadamu. Kau lebih baik hamil dan pilih satu di antara mereka." Lalu dia memasukkan nasi ke mulut memakai sumpit.
Ji He tersedak. Setahunya Kakak adalah sosok dewasa, pelindungnya dan keluarga. Kenapa sekarang dia berubah? "Kak, Kakak kenapa? Aku bukan wanita murahan."