"Syaratku simple. Dia ingin mencicipi hidup sederhana. Biarkan dia hidup di kost, aku yang akan menjaganya." Kalimat itu begitu serius terucap dari bibir Lee.
Yeona, sebagai seorang Mama tentu khawatir, terlebih melepas putrinya bersama lelaki lain. Bagaimana jika lelaki ini punya niat buruk kepada anak gadisnya?
Sepertinya Lee mampu membaca kekhawatiran di raut wajah Yeona.
"Nyonya, aku bukan pemuda jahat. Aku tidak ada keinginan untuk membuat Yoona hancur. Dia aku anggap sebagai adik sendiri."
Yeona menyeringai sinis. "Adik sendiri, heh?" Dia teringat, dulu Daegu pun menganggapnya sebagai adik sendiri. Namun, apa yang terjadi?
"Lagipula Nyonya, keluarga Gu sudah terlalu baik kepada keluargaku. Tuan menyekolahkanku, membiayai perawatan ibuku hingga sembuh. Lalu beliau juga membiayai sekolah keluargaku. Aku berhutang budi—bukan, bukan hanya budi, tapi berhutang nyawa kepada kalian."