Sementara itu, di tahanan wanita.
Suara pintu sel dibuka menggema di koridor panjang nan remang. Han Ji Er berkemeja melangkah menuju cahaya terang di ujung koridor.
Senyum kecil menghiasi bibir berkeriputnya, bibir yang seperti sponge lama tidak dirias.
Suara langkah pelan menggema di sana, suara langkah menuju kebebasan yang teratur.
Han Ji Er telah lama tidak merasakan aroma kebebasan. Dia nyaris lupa, bagaimana harumnya bunga dan makanan kesukaannya.
"Aku ingin melihat bayinya, boleh?"
Suara yang telah lama dia kenal, membuat langkah Han Ji Er terhenti. Sekujur tubuhnya bergidik, mencari sumber suara.
"Kang Deokman? Kau kah itu?"
Seperti ada yang menepuknya dari belakang. Ketika menoleh, dia mendapati wjaah anggun wanita muda mengejutkannya.
"Boom."
Dia mundur sambil mengelus dada. Jantung tua Han Ji Er nyaris copot. Dia bukan wanita yang seperti dulu, wanita kuat.