Setelah beraktifitas seharian, yang Eun Sik mau hanya mandi lalu makan dan tidur lelap hingga pagi.
Baru saja motor vespa Eun Sik masuk ke halaman rumah mewah, tapi saku celananya terus saja bergetar hebat
Ha Ni menterrornya dengan menelepon berkali - kali serta mengirim pesan berpuluh kali hingga layar handphonenya berhias nama gadis itu secara terus menerus.
"Ah, apa maunya dia?" Jenuh juga Eun Sik menghadapi gadis itu. Dia mematikan handphone, lalu turun dari vespa, masuk ke rumah keluarga So.
Dia bersenandung melepas tas melangkah masuk, tapi ibu mencegatnya. Wanita anggun berparas ramah keibuan membantu membawakan tas anaknya. Tidak seperti biasa, wajah itu sedikit murung hingga terlukis kerutan di keningnya.
"Eun Sik, sebenarnya ada apa denganmu?"
Eun Sik kaget. "Ada apa ada apa?"