Sementara itu di ruang baca mansion Gu Hyung Jae, Yeona duduk di kursi utama yang biasanya menjadi singgasana suaminya.
Dalam keadaan sunyi dia bersangga pelipis sambil memutar - mutar pensil di meja.
Yeina berpikir, mendesak ibu tirinya untuk mengaku di mana dia menyembunyikan Yui juga percuma. Dia yakin Han Ji Er hanya bakal tertawa.
Suara ketukan pada pintu membuat lamunannya pecah. "Nyonya Gu, ini saya, kepala asisten rumah tangga."
"Silahkan masuk, Bi."
Bibi semakin tua, seperti tulang berselimut kulit kendur. Untuk melangkah saja dia tertatih. Yeona bangkit membantunya untuk duduk di sofa panjang empuk di tengah ruang baca.
"Bibi, Bibi kan sudah pensiun. Kenapa masih datang ke sini? Jika perlu sesuatu, Bibi minta padaku, biar aku yang mendatangi Bibi."
Tawa Bibi begitu renyah ketika beliau mengibas - ngibas tangan. "Tidak apa - apa, santai saja. Aku sekalian ingin menggerakkan kaki dan mengenang masa lalu di ruang ini."