Pria cepak melangkah pelan sambil menenteng jas hitam. Vest dan kemeja lengan panjangnya rapi menutupi tubuh gagah atletis si tampan berkaca mata.
"Ji He, jam berapa sekarang, kenapa baru pulang?" Selidik Ahn Ji Han. Matanya jeli menyapu seluruh tubuh adiknya, hingga terpaku pada lengan kanannya. Dia mendapati darah kering menghitam di bajunya. "Kamu kenapa?"
Ji He meringis menahan sakit, menarik lengannya menjauh. "Sakit, Kak. Kenapa kamu baru pulang?" Mengendus - endus tubuh si tampan, langsung dia monyong. "Kau minum - minum? Kau–"
Ji Han beralih pada Eun Sik. "Kau kenapa? Hidungmu indah sekali." dia hendak terkekeh, tapi menahan tawanya. "Tapi kamu lebih tampan seperti ini."
"Ah, Kakak, jangan menghina. Kalau begitu aku pulang dulu. Permisi." Eun Sik kembali memacu motornya pergi dari sana.
Ji He pun membalik tubuh Ji Han yang sedikit basah, lalu melihat noda lipstik di kerah kemeja Kakaknya.