Sayup suara wartawan dan polisi di kejauhan menyelinap ke telinga Yeona, tapi tidak mengganggunya. Sesekali suara derap sepatu suster dan polisi berllau lalang di belakangnua. Dia tetap berdiri di lorong terang panjang rumah sakit Busan.
Yeona berdiri seperti patung bersedekap menghadap jendela ruang inap. Dia tidak menyangka bisa berharap Han Ji Er siuman dari pingsannya saat ini.
Setelah operasi kecil mengeluarkan peluru, Han Ji Er dirawat di rumah sakit. Dia terkapar di dalam sana, dijaga dua polisi wanita. Keadaannya mirip Yeona dulu setelah kecelakaan, lengannya diperban, selang infus tertanam di pergelangan, dan hidung serta bibir tertutup masker oksigen.
Biar dia rasakan betapa susahnya hidup di ujung tanduk.
"Terus terang aku kaget ketika kau memutuskan menolong si Tua Bangka Han Ji Er," ujar Ji Won, duduk di bangku empuk sambil memangku satu kaki, fokus pada layar android. "Terus terang aku dan King Dae khawatir kau membunuh wanita itu dan menjadi buronan."