Han Ji Er menepuk pundaknya yang mulai dipenuhi salju, lalu menepuk pundak mantel tebal Yeona dari timbunan salju. Perhatiannya nyata … entah ini sebatas retorika atau memang good from nature seorang ibu kepada wanita yang dianggapnya sebagai anak. Apa dia masih menganggap Yeona sebagai anak, setelah semua kebrutalan di balik layar yang dia perbuat?
Jika memang dia baik, entah apa yang membuat wanita baik sepertinya tega melakukan hal - hal keji. Yeona tidak akan mengubah penilaiannya sekarang.
"Hei, kau menyuruhku kemari hanya untuk memandang … gedung?" Yeona protest. Di tengah temperatur dalam kulkas, Jelas siapapun bakal marah jika diajak keluar tanpa tujuan yang jelas. "Jika kau ingin membunuhku, bunuh sekarang juga, tapi lepaskan Mae Mae. Ijinkan aku melihatnya."
Han Ji Er tersenyum lembut. "Kau sangat mencintai bocah itu. Tidak salah, dia anak yang manis. Apa dia mengingatkanmu pada … uhm, siapa nama mendiang cucuku? Yu? Yui? Yang?"