Kaki Yeona jelly, wajahnya pucat pasi, mulutnya seperti terisi jamu pahit. Lumpuh, seperti lumpuh dia terhuyung nyaris jatuh.
Beruntung Chin Hwa dan Ji Won sigap menahan kedua tangannya dari belakang.
"Hei, ada apa?" King Dae memberi arahan dan dua temannya membawa Yeona duduk di kursi panjang.
Suara buku yang Ji Won jadikan kipas berirama teratur. "Hei, ada apa? Apa terjadi sesuatu pada … uhm, keluargamu? Ada apa Yeona?"
Nafasnya tidak beraturan ketika menarik kerah kemeja Chin Hwa, hingga ujung hidung si tampan nyaris menyentuh wajahnya. "Mae Mae, Mae Mae … dia dalam bahaya. Pasti si Tua Biadab itu melakukan sesuatu. Bawa aku ke sana." Yeona beralih menarik kerah jaket kulit Ji Won, mendekati wajahnya. "Bawa aku ke sana. Selamatkan Mae Mae, aku mohon, akan aku lakukan apapun yang penting Mae Mae selamat."
"Tenang Yeona, katakan apa yang terjadi," sambung Chin Hwa.