Wartawan di mana - mana, Sujun tidak mungkin langsung menghampiri Yeona. Dia tahu, betapa mengerikannya skandal perselingkuhan. Ayahnya telah mencicipi semua itu dan hingga kini belum pulih nama baiknya. Bagi Sujun, nama baik adalah hal penting.
Sujun menanti Yeona untuk menghampirinya, tapi dia memilih pergi begitu saja menuju keramaian wartawan.
Dia menghela nafas panjang saat jari + jari tangan berpacu mengetikkan pesan untuk Yeona. Pesan simpel tapi sangat berarti baginya.
[Bisa kita bertemu?]
Mata dan telinga mampu berbohong, hati serta pikiran menjadi korban. Dia menjadi saksi ketika Yeona membuka handphone tanpa membalas pesannya, tapi, dia setia menanti.
"Tuan Sujun, sudah saatnya Anda masuk dan bergabung dengan yang lain." Asistennya berkata, sembari mempersilahkan Sujun untuk memasuki ruang konferensi pers.