Berdiri di mimbar saksi, Gu Hyung Jae bisa melihat semua wajah orang yang hadir dalam ruangan. Dia gugup oleh kemarahan ibu dan ayahnya yang sembari tadi lekat memandang geram kepadanya.
Sebenarnya, Gu Hyung Jae tidak ingin menjadi anak durhaka dengan menentang kemauan orang tuanya, tapi demi cinta, demi kebenaran yang diyakini, dia berani bersaksi.
Tuan Han So Jong memandang kagum kepadanya dan senyum beliau tidak habis - habis.
"Baik Tuan Han So Jong, silahkan memulai pertanyaan Anda." Hakim melipat tangan di atas meja, memperhatikan apa yang hendak Tuan Han So Jong tanya, sepertinya dia tertarik untuk menggali lebih dalam.
Semua diawali dengan deheman. "Tuan Gu Hyung Jae, saya ingin tahu, apa kamu berdiri di situ karena paksaan atau ancaman?"
"Saya berdiri di sini karena keinginan saya sendiri." Tegas dan dingin dia menjawab.
"Baiklah, mohon dicatat … kenapa Yeona mengatakan membenci Anda di sekolah Mae Mae?"