Di tengah jalan padat kendaraan, motor yang dikendarai Yeona mengaung, berlenggak - lenggok lincah, mendahului yang lain seperti ular python mengejar mangsa.
Mengintip ke belakang, tiada yang mengejarnya, membuat Yeona merasa aman. Dia berbelok masuk ke rumah sakit tempat Ara bekerja, lalu, meminta bantuannya membawakan pakaian santai beserta alat rias dan sapu ke lahan parkir bawah tanah rumah sakit.
Dia tidak mungkin bergerak bebas dengan penampilannya yang sekarang. Yeona yakin, sekarang pasti dia menjadi buronan para polisi.
Dia berjongkok di sebelah mobil sedan hitam, sesekali bangkit sekedar menengok ke arah lift. "Mana Ara, kenapa lama sekali?"
Lift terbuka. Suara derap sepatu menggema di kesunyian bawah tanah. Ara menoleh ke kiri dan kanan sambil membawa seluruh pesanan Yeona. "Mana nih orang, menyuruh datang sendirinya malah tidak ada."
Yeona melambai daro balik mobil. "Ara, Ara, sini, di sini."