Kamar Mae Mae seperti kapal pecah. Mainan berserakan di mana - mana, menjadi ranjau bagi Gu Hyun Jae. Siksa yang menyakitkan pada telapak kaki dalam kaos kakinya.
Bibi sigap mengusir mainan Mae Mae di sana menggunakan tangan kosong. Dia mempersiapkan kasur besar di tengah ruangan untuk bocah imut tiduri.
"Tuan Kecil, lepaskan gigitanmu. Kasihan ayahmu, Nak." ucapan Bibi masuk ke telinga tuli.
Bocah itu tetap saja menggigit, menganggap lengan keras nan kekar ayahnya sebagai paha ayam goreng mungkin.
Syukurlah Gigi Mae Mae masih gigi susu sebagian, alhasil gigitannya tidak bisa melukai siapapun.
Tuan Muda Pertama menaruh Mae Mae ke kasur empuk besar. "Sayang, ayo, lepas gigitan." tapi, giginya belum sudi melepas tangan Gu Hyung Jae.
"Mae Mae, lepas." Pintanya, sambil berusaha menarik lepas gigitan, tapi gagal.