Mantel tebal menutup sekujur tubuh. Setengah badannya bersembunyi di bawah meja berkaki pendek. Wajahnya tanpa ekspresi dan Yeona bingung harus apa.
Hangat sirup menerpa kerongkongannya. Musik slow menemaninya duduk bersila kaki di kamar seorang diri. Menerawang hujan salju rintik di luar, hatinya bergejolak.
Bagaimana jika penyakit jantung ayah kumat setelah mendapati realita pahit tentang Hye Rin?
Pikiran itu mengacak jiwanya. Membuat dia bimbang dalam memilih dilema. Terlebih setelah mengobrol dengan Kakek, dia tahu yang sesungguhnya.
Han So Jong mungkin … bisa saja … dia orang baik. Namun karena ego dan sifat dasarnya yang sedemikian menyebalkan, semua kebaikannya tersamarkan dengan sempurna.
Hangat air mata terasa di pipi. Mengusap, air tersebut pindah ke jari telunjuk. Dia tidak menyangka …. "Aku? Menangisi Han So Jong?" Lalu, tawa gilanya menggelora.