Mantel panjang berwarna kecoklatan nyaris menyentuh gundukan salju. Pemakai mantel, pria tampan berambut cepak berdiri bersandar pintu mobil. Melihat Yeona dia menurunkan kaca mata hitamnya sedikit, lalu menghampirinya. Tanpa basa - basi, dia membungkuk, mengecup lembut punggung jari Yeona.
"Sungguh bidadari surga. Quan, apa ini gadis yang kau maksud tomboy dan mencuri hatimu?"
"Apa? Liu Rui, jangan bicara macam - macam kau!" Wajah Quan memerah.
Sementara Yeona menanggapi santai dengan senyum kecil. Sepertinya dia teman Quan. Dia cukup tampan dengan wajah tirusnya yang menggemaskan. Dari auranya, dia artis.
"Maaf, Nona. Aku terbiasa melakukan hal ini kepada wanita cantik. Uhm, mana tas kalian?"
"Sudah dikirim ke hotel," jawab Quan, melepas genggaman Rui pada telapak tangan Yeona. "Kang Yeona, perkenalkan. Dia Liu Rui, sahabatku. Keluarganya membuka bisnis pemandian air panas di depan hotel kita nanti. Jadi kusuruh saja menjemput kita."