Hyung Jae duduk bersebelahan dengan Yeona. Sementara Han Quan memakai mobil lain. Mereka bersama - sama menuju bandara untuk pergi menuju Sapporo dan Seoul. Tetapi, ada tujuan lain yang hendak Yeona dan Hyung Jae tuju berdua saja.
Gu Hyung Jae meremas telapak tangan Yeona. Mereka bergandengan, saling tatap, mengumpan senyum.
"Apa kamu siap, Yeona?"
Yeona menggeleng. "Tapi aku tidak akan menolak lagi, tidak. Aku takut tiada waktu kita untuk ini. Aku tidak mau ada yang merebutmu."
Nikmat juga Hyung Jae mendengar jawaban Yeona. Rasanya hati plong dan hangat. Perut pun demikian, seperti digosok balsem. "Apa kamu merasa mual … atau mules dadakan?"
Yeona menahan tawa. Lucu sekali wajahnya, menggemaskan. Dia mengangguk. "Ya, seperti pertama kali naik ke panggung. Mau bagaimana lagi, ini kan yang pertama."
"Bahkan Sujun tidak pernah membawamu ke pelaminan, kan? Bagus! Aku yang pertama dan semoga yang terakhir."