Suara ketukan kembali terdengar semakin keras. Yeona bangkit merapikan pakaian yang dia kenakan.
Ketukan kembali terdengar dan semakin keras. Kali ini pintu sampai bergetar.
"Yeona, ada tamu!" teriak Daegu dari dalam kamar mandi.
Sepertinya itu Hyung Jae. Ya, lelaki itu berkata akan datang ke sini untuk menendang pantta Daegu. Entah Yeona harus bahagia, marah, atau sedih. Yang jelas dia tidak sabar ingin melihat hal itu terjadi.
"Sebentar." Memakai kartu kunci, Yeona membuka pintu kayu tebal. Senyumnya merekah lebar.
Dia salah. Bukan Hyung Jae. Tetapi senyum Yeona bertambah besar. "Nenek!" Dia memeluk erat tubuh tua renta di hadapannya.
"Aigo aigo, hei, kau mau membunuhku?" Batuk - batuk Nenek menepuk punggung Yeona.
Yeona menggenggam jari Nenek sambil melompat kecik. "Nek. Sumpah aku kangen sama Nenek. Bagaimana keadaan Nenek, baik - baik saja, kan?"