Yeona belum menyerah dalam berusaha menemui Mae Mae. Dia hendak menemui Daegu ke kediamannya, tapi malah Daegu datang menemuinya di toko roti.
"Aku tidak tahu kamu kangen kepadaku. Padahal tadi malam kita baru bertemu." Percaya diri dia duduk di kursi. Tangannya di meja menyangga pipi. Entah kenapa Daegu memasang wajah sok manis, seperti ingin menggoda perempuan di hadapannya.
"Semenjak Ara resmi menjadi milik Ran Gi, Kakak setres?"
Nyaris tersedak Daegu mendengar tanggapan lucu gadis di depannya. "Oh, aku setres?"
"Ya. Kakak menggodaku seperti ini. Lama - lama aku bisa naksir. Mau tanggung jawab?"
"Mau. Kenapa tidak. Kamu cantik, baik, kita mengenal lama dan selama bersamamu aku nyaman. Bagaimana denganmu, apa kamu nyaman bersamaku."
Entah Daegu bercanda atau serius, Yeona bingung menanggapi apa. Dibilang nyaman ya … ya, dia nyaman dekat Daegu. Dengan tubuh atletis itu Yeona merasa ternaungi. Tapi dia memilih menggeleng. "Kau bau."
