"Ampun Tuan, kami bukan pencuri. Ini hanya salah paham. Tolong jangan lagi, Tuan. Aku bisa mayi."
Mengambil sapu, Yeona maju mengintip sumber suara. Matanya melebar, bergetar, tidak percaya dengan apa yang dia lihat.
Daegu menghajar seorang pria berjas yang terkapar babak belur. Darah menghias kepalan tangannya. Masih sanggulntersenyum dia mendapati Yeona. "Hei, sudah selesai rupanya."
"Kak Daegu … apa - apaan kau …."
Seorang pria berjas lain merangkak menjauh. Dia berusaha menggapai Yeona. "Tolong. Dia monster. Tolong aku."
Bogem Daegu melayang sekali lagi menghantam pipi korbannya. Dia bangkit merapikan diri, mengusap telapak tangan ke dada kemejanya, menginjak punggung orang yang merangkak. "Yeona, bagaimana keadaan ayahmu? Dia baik - baik saja?"
"Kak! Kakak apa - apaan?" Mendorong Daegu, dia membantu pria yang merangkak bersandar tembok. "Jika sampai ada yang melapor ke polisi, semua bisa menjadi masalah besar!"