Yeona sedikit membungkuk memberi hormat pada ibu tirinya. Dia tahu wanita di hadapannya Setan, tapi demi menjaga image terpaksa dia beramah tamah.
"Lama tidak berjumpa, Bu. Bagaimana kabarmu?" Senyum menyertai ucapan Yeona.
Ibu memeluk Yeona, menepuk punggungnya sambil berbisik. "Semua baik - baik saja, Nak. Semua indah sebelum kau muncul." Dia memastikan suaranya hanya masuk ke telinga Yeona.
Setelah berpelukan, Han Ji Er menjaga komposit ramah pada senyumnya. Sambil tetap mengintimidasi dengan meremas telapak tangan anak tirinya, mereka berdua masuk ke ruang inap.
Pintu tertutup rapat. Kilatan cahaya flash kamera sirna. Hiruk pikuk punah. Kasar Han Ji Er menarik Yeona ke depan hingga dia nyaris jatuh ke kasur rawat.
"Lihat Jalang, lihat perbuatanmu. Apa salah kami hingga kau memperlakukan kami dengan buruk? Dia ayah kandung. Tanpanya kau tidak akan pernah melihat dunia!"