Sementara itu, bukan hanya Hyung Jae yang menghadapi masa paceklik dalam kehidupannya, tetapi orang yang sama - sama mencintai Mae Mae.
Yeona. Cintanya sangat besar, bahkan melebihi cintanya pada sirup anggur.
Dia bukan ibu kandung Mae Mae, tapi baginya Mae Mae adalah harta paling berharga. Cherry dalam jiwanya, penyemangat kehidupan. Tanpa Mae Mae, kegelapan bakal mengubur sisa cahaya dalam dirinya.
Yeona memacu motor seperti orang gila menuju gedung peradilan. Dia berputar, meliuk - liuk di antara kendaraan yang terjebak kemacetan hingga tiba di jalan raya utama Seoul, jalan yang seharusnya dia lalui.
Belum juga mengegas motor, perasaan Yeona merasa tidak enak. Dia merasa terganggunya ketenangan dalam jiwa oleh sesuatu. Pikirannya langsung mengarah ke Mae Mae.
Batinnya berkata, Ya Tuhan, apa terjadi sesuatu di pengadilan? Oh Tuhan, Mae Mae … lindungi dia.