Langit telah gelap dan lampu penerangan menyala ketika Yeona dan Chin Hwa tiba di sebuah rumah modern mewah dua tingkat. Tiada taman di kediaman adik Tuan Jendral. Hanya dinding tinggi dengan pintu gerbang kayu tanpa lubang menyambut mereka berdua.
"Kamu yakin ini rumahnya?" tanya Yeona, menutup pintu mobil.
Chin Hwa bergegas menemani Yeona ke depan pintu gerbang. "Yeah, sesuai alamat di kertas." Dia menyisir rambut, mengancing kancing di bawah kerah kemejanya.
Hal aneh bagi Yeona. Dia lekat mengamati tingkah sahabatnya itu. "Tumben. Biasanya kamu cuek dengan penampilan."
"Welp, dia adik Tuan Jenderal, kan? Aku harus rapi di depan orang terkenal."
"Oh, kau benar." Yeona merebut sisir, menyisir rambutnya sendiri juga membenahi penampilan.
"Loh, Mama Mae Mae?" Suara Bao menyapa. Dia berlari dari ujung jalan menghampiri Yeona. "Kenapa tidak bilang mau main ke rumah Bibiku?
Suster asuh membungkuk memberi hormat pada Yeona. "Apa Nona mau bertemu Nyonya?"
