Sementara itu di mansion keluarga Gu Hyung Jae. Situasi meha makan begitu hidup. Mae Mae bernyanyi dengan Hyo So, diiringi tepuk tangan Tuan dan Nyonya Besar Gu.
Hyung Jae tersenyum lepas melihat anaknya tidak berhenti tertawa riang dalam pangkuan Hyo So.Namun, hati Gu Hyung Jae tidak tenang. Berulang kali dia mengecek layar handphone, tiada pesan atau telepon dari Yeona.
Dia sampai membatin, Ya Tuhan, apa dia marah? Apa aku keterlaluan kepadanya?
"Nak, taruh handphone. Ayo ikut bernyanyi bersama anakmu," ujar ibu. Mendapati kegelisahan anaknya, beliau menjadi cemas. "Ada apa, kenapa murung?"
"Tidak ada apa - apa. Hanya saja badanku kurang enakan." Hyung Jae bangkit mengancing jas hitamnya. Dia membungkuk memberi hormat pada kedua orang tua. "Aku permisi dulu. Mari Huo so, aku tinggal dulu."
"Ayah, sudah mau tidur?" Mae Mae turun dari pangkuan Hyo So, menggandeng ayahnya. Dia menguap menepuk mulut. Menguap palsu?