Yeona tenang menghadapi gertakan Paman. Dia tahu emosi paman sedang tinggi terlebih setelah mendengar saran menjual KBSI pada keluarga Geum.
Bibi mengelus punggung suaminya. "Yeona benar. Selama ini Jandi mencari gara - gara dengan keluarga kita lantaran KBSI kau akuisisi. Stasiun TV itu tidak menghasilkan untuk kita, lebih baik jual saja."
"Belum menghasilkan." Kesal Paman memandang Bibi. "Lagipula tahu apa kau tentang bisnis? Pekerjaanmu hanya di dapur, memasak–"
Kesal Bibi menginjak telapak kaki Paman. "Lalu kau tahu segalanya, hingga berani berselingkuh, begitu? Ingat So Park Ja, empat puluh persen kekayaanmu milik keluargaku. Kau mau kita bercerai?"
Paman menggeleng, memilih membungkam mulut, tertunduk sambil mengawasi Yeona dengan seksama. Dia belum percaya pada wanita itu.
"Katakan, Nak. Kenapa kamu mau menolong kami?" tanya Bibi.