Yeona terdiam karena terpesona.
Cahaya lampu kulkas menyinari tubuh Hyung Jae dari depan. Pemuda itu mendongak dan rambutnya yang biasa tersisir rapi ke belakang, sekarang terurai indah. Bibirnya liar mengecup bibir botol air mineral besar. Matanya memejam. Jakunnya naik turun.
Suara glegek glegek air terdengar jelas. Sedikit air mengalir dari ujung bibir, turun ke dagu, membasahi kaos.
Selesai minum dia meremas perut kerasnya. Desahan Yang sama. Kalimat yang sama. "Yeona?" Kali ini Hyung Jae memergoki gadis itu. "Kenapa berdiri di situ?"
"Kamu kenapa? Maaf, aku mendengarmu mendesah dan memanggil namaku. Apa ada yang salah dengan makanan buatanku?" Yeona tidak lepas memandang perut Hyung Jae sambil menghampirinya. Dia beralih mendongak langsung menerjang mata lelaki di hadapannya.
Dipandang oleh mata cemas Yeona, Hyung Jae membuang wajah. Dia meringis meremas perut.