Yeona memperhatikan gerak tangan Doo Woo yang mengambil kotak bedak. Kotak bedak yang berisi obat perusak wajah.
Tiada reaksi Yeona. Dia ingin tahu sejauh mana keberanian gadis itu untuk merusak wajahnya.
Doo Woo membuka kotak bedak, menaruh ke atas meja rias. Dia meremas pergelangan tangan menahan sesuatu sambil menggigit bibir.
"Ada apa Doo Woo?" Selidik Yeona. "Jangan gugup. Lakukan apapun yang menurutmu terbaik bagi dirimu."
"Baik Nona Yeona. Maafkan saya."
Yeona mengepal tangan di atas lengan kursi rias. Walau dia tersenyum, sebenarnya dia bersiap menepis tangan Doo Woo andai kata dia nekat hendak merusak wajahnya.
Bisa saja Yeona menghajar Doo Woo sekarang, tapi dia memutuskan menahan diri untuk memberi kesempatan pada gadis itu guna memilih.
Doo Woo menjatuhkan kotak bedak hingga isinya tumpah ke lantai. Dia menginjak kotak bedak sampai hancur.
"Aduh, maaf Nona Yeona. Bedaknya jatuh, terinjak, tidak bisa dipakai."