"Ran!" pangggil Farhan kemudian.
"Iya Bang, kenapa?" sahut Rani kemudian.
Farhan membungkukkan badannya sedikit, supaya wajahnya bisa lebih dekat sekaligus bertujuan bicaranya supaya bisa sedikit berbisik.
"A-aku ...," ujar Farhan.
Ibarat di dalam sinetron , sengaja Farhan membuat ungkapannya seperti salah satu scan gugup di depan perempuan supaya tidak terlalu terlihat jika hal tersebut sengaja dibuat-buat.
"Abang sebaiknya pulang saja! Aku bisa kok jaga diri aku sendiri! Lagian nanti Bang Ridho akan balik menjadikan hal ini sebagai balasan atas jalan mendua yang dia pilih," ungkap Rani.
"Tapi Ran, bagaimana kalau memang ini sebuah kenyataan jika aku memang suka kamu?" sanggahannya sangat lancar sekali beselancar di lidah Farhan.
Mata Rani sampai melongo tajam ke arahnya, dia tidak percaya dengan apa yang barusan dia dengar.
"Abang ini seperti dunia sempit saja, suka itu harus sama gadis bukan perempuan bersuami seperti aku," sanggah Rani.
.