Aku sedikit mendongakkan kepalaku pada Jojo, kemudian aku pertanyakan tentang maksud pertanyaan Jojo padaku barusan.
"Kenapa? Memang tidak boleh saya ikut mobil kamu? Jika seperti itu, lalu untuk apa kamu menanyakannya sama saya? Sampai sok baik mau mengajak tumpangan sama saya ke kantor." Pekikku merasa kecewa dengan sikap Jojo yang malah mengejekku.
"Siapa yang tidak boleh kamu ikut? Jangan salah paham gitu, napa!"
"Itu! Raut wajahmu saja seperti itu, kamu kayak tidak rela gitu saya ikut. Mentang-mentang punya mobil baru, sombongnya minta ampun. Heh, asal kamu tahu ya? Kamu bisa beli mobil kayak gitu juga karena dapat uang gaji dari saya. Menyebalkan banget." Komentarku atas sikapnya tersebut.