Dua minggu kemudian.
Semua akan mulai terbiasa pada waktunya. Waktu yang berjalan tidak benar-benar menghilangkan semua kenangan buruk yang ada di dalam hati, di dalam pikiran masih bergemuruh tentang hal-hal yang mungkin belum selesai. Akan tetapi lambat laun, waktu akan membiasakannya.
Itulah yang dirasakan oleh Pritam sekarang. Pada kenyataannya penyesalan dalam bentuk apapun tidak akan pernah bisa mengembalikan semua yang sudah pergi dari dirinya. Apapun yang dia paksakan tidak akan benar-benar bisa dia dapatkan lagi.
Sejauh apapun dia berusaha, kenyataannya memang sampai di sinilah langkah perjalanannya.
Di depan ambang pintu kontrakan Lova, dia berdiri dengan ragu tanpa berani untuk membunyikan suara ketukan menandakan kedatangannya. Pritam terdiam di depan pintu sembari menatapnya dengan teduh.
"Haruskah aku kembali saja?" Pritam bergumam. "Aku tidak yakin dia akan menerima aku datang hari ini."