Lova berjalan dengan menyusuri trotoar untuk segera pulang ke rumahnya. Dia tidak mau terlalu lama meninggalkan putranya, meskipun adik kandungnya datang dan menjaga dengan baik.
Dia pulang membawa kelegaan yang begitu besar di dalam hatinya. Pernikahan yang seharusnya membahagiakan, kini malah membelenggu dirinya sendiri. Kebahagiaan yang dia idam-idamkan, tidak benar dia dapatkan.
"Lova?" Seseorang menyapa dirinya. Lova lantas menoleh dan menatap ke sumber suara. Seorang pria berjalan sembari melambaikan tangannya.
Lova mengerutkan keningnya saat dia tahu siapa yang berjalan ke arahnya. Kalau dipikir-pikir, Karan tidak menghadiri dan menyaksikan sidang tadi. Padahal dia berharap dia itu datang menyaksikan semuanya.
"Sidangnya sudah selesai?" tanya Karan. "Maaf karena aku tidak bisa datang. Kebetulan aku ada urusan yang mendadak."
Lova baru saja hendak mempertanyakan apa alasannya tidak datang dalam persidangannya, pria itu sudah menjawab dan mengetahui isi hatinya.
