Lova berdiri di depan ambang pintu. Kedatangannya begitu mengejutkan untuk Mayya yang baru saja membukakan pintu. Dirinya tidak pernah menyangka Lova akan mampir siang ini.
"Mbak Lova?" Mayya tidak bisa berkata-kata. Dirinya gelagapan tempatnya sendiri. "Mbak Lova ada apa datang kemari siang-siang begini?"
"Aku tidak boleh datang ke sini dan berkunjung?" Lova menjawab dengan ketus.
Mayya benar-benar merasakan sifat Lova yang jauh dari awal kali mereka bertemu dulu. Caranya berbicara dan caranya memandang sudah dipenuhi dengan kemarahan dan ketidaksukaan juga ketidakrelaan atas apa yang terjadi.
Mayya langsung mengirimkan kepalanya dan dia membuka pintu lebar-lebar untuk mempersilakan Lova masuk ke dalam rumahnya.
"Silakan masuk. Tentu saja Mbak Lova diterima di sini." Mayya mencoba untuk memaksakan di atas bibirnya.
Tanpa basa-basi lagi, Lova masuk ke dalam rumah. Dia mengambil tempat duduk kosong dan duduk di atasnya.