Lova duduk di depan Angga. Pertemuan mereka kali ini tidak hanya sekadar nongkrong untuk minum kopi saja. Pasalnya Lova benar-benar berharap jika dirinya segera bisa menyelesaikan semuanya. Nova tidak ingin meninggalkan apapun di Jakarta sebelum akhirnya dia memutuskan untuk pergi ke kampung.
"Aku sudah mempelajari semua bukti yang kamu berikan. Jika kamu mengajukan perceraian, hakim pasti akan langsung menyetujuinya." Angga menyodorkan sebuah surat untuk Lova. Di dalam dokumen itu, adalah semua keputusan final yang benar-benar akan mengubah hidup Lova.
"Jika kamu mengajukan ini ke persidangan, maka kamu tidak akan pernah bisa mencabutnya lagi. Kamu harus mengikuti prosedur dan berjalan sesuai dengan arahan." Angga terus berusaha untuk mencoba meyakinkannya.
Angga menghela nafas. "Secara utuh kamu tidak bisa menarik semuanya setelah masuk ke persidangan. Bagaimana?"