Pritam dari tadi hanya mendengus kesal dengan apa yang terjadi padanya. Jujur saja sejauh ini dia tidak punya penyelesaian untuk masalah yang dihadapi. Semuanya benar-benar di luar kendalinya. Pritam tidak bisa menyelesaikan masalah yang betul-betul menghujani dirinya itu.
"Sekarang aku harus bagaimana?" Pritam mengusap wajahnya dengan kasar. Dia menekan kedua belibisnya dengan menggunakan ibu jari, mencoba untuk menghilangkan pening yang melanda.
Pritam berbalik menatap Dio. "Aku tidak tahu aku harus bagaimana. Aku tidak mau bercerai darinya dan kehilangan dia."
Dio hanya bisa diam sebab dia juga tidak punya solusi yang tepat untuk permasalahan yang sedang dihadapi.
Pritam kembali berjalan mendekat ke arah Dio. Dia berdiri di depan meja kerjanya sendiri, sembari mengambil tumpukan dokumen yang ada di depannya. Pritam membawa tumpukan itu kemeja tengah ruangan dengan sofa besar yang mengelilinginya.