"Kita bertemu lagi, Lova!" Sebuah suara datang dari balik punggungnya. Suara itu cukup menarik untuk Lova. Perempuan itu berbalik dan menatap siapa yang ada di belakangnya, warna suaranya tidak asing untuk dia.
"Karan?" Lova tersenyum bahagia. Setidaknya kehadiran Karan bisa menemani keresahan di dalam hatinya. "Aku tidak menyangka bisa bertemu denganmu di sini. Sepertinya Jakarta benar-benar sempit tidak seluas yang aku pikirkan."
Karan ikut tertawa kecil mendengarnya. Kini mereka berjalan beriringan menyusuri trotoar jalan.
"Ngomong-ngomong kamu dari mana atau mau ke mana?" tanya Karan. Dia memulai dengan pembicaraan yang ringan dan santai.
Lova berpikir untuk memberikan jawaban yang tepat. "Bertemu dengan Ranu. Ada yang ingin aku bicarakan dengannya tadi jadi aku berpikir untuk menemuinya."
"Jadi Itu alasanmu mengirimi aku pesan dan meminta alamat dimana dia berada?" Karan langsung menyahut. "Aku kira kamu akan menemuinya besok atau paling tidak bisa menghubungi sendiri."
