Susanti memandang putrinya yang sedang menemani putra kandungnya duduk di teras rumah sembari menikmati cuaca yang sedang baik-baiknya hari ini.
Awalnya dia ragu untuk mendekati Mayya, Susanti tidak punya obrolan untuk menyembunyikan kekecewaan yang begitu besar di dalam hatinya. Akan tetapi, setidaknya dia harus mencari sisi baik dari apa yang sudah dilakukan putrinya di masa lalu.
"Sedang bersantai, Nak?" Susanti mengusap pundak Mayya dan mengambil kursi kosong tak jauh dari putrinya itu.
Mayya tersenyum sembari menganggukkan kepalanya. "Cuti hamilku akan segera habis, jadi aku ingin menghabiskan banyak waktu bersama putraku dan terus memandanginya."
Susanti menatap ke arah bayi kecil di dalam keranjang bayi. Hatinya tersakiti meskipun bayi itu tidak punya kesalahan apapun.
"Ibu hari ini tidak bekerja? Ibu mengambil cuti?"