Dio duduk dengan rapi sembari menatap perempuan yang ada di depannya. Tentu saja tidak ada yang berbicara sama sekali, awalnya keduanya sama-sama diam satu sama lain.
Suasana sedikit aneh, mengingat Dio tidak pernah datang kemari secara pribadi dan berbicara empat mata dengan Mayya. Ini adalah pertama kalinya dirinya mau berkunjung ke rumah seseorang.
"Diminum tehnya. Nanti kalau keburu dingin tidak enak," ujar Mayya.
Pria itu menganggukkan kepalanya sembari tersenyum seadanya. Dia tidak mempunyai respon lebih selain itu.
"Ngomong ngomong, gimana keadaan keluarga kamu? Semuanya baik-baik saja bukan?" Mayya basa-basi kecil pada pemuda itu. Dia ingin membangun suasana akrab di antara mereka berdua.
Sebenarnya mereka sudah mengenal dalam waktu yang lama, bahkan sebelum Lova datang dan membuat semuanya menjadi rumit. Akan tetapi mereka tidak pernah terlibat pembicaraan pribadi seperti ini.
