Abian meletakkan belanjaannya di atas sofa. Dia memandang dirinya sendiri dari pantulan dinding kaca yang ada di depannya. Jelas-jelas kalau dia sedang marah saat ini. Dia kesal pada pria yang baru saja menemuinya. Ditambah lagi sekarang ini pikirannya mulai dikacaukan. Mayya menyimpan banyak rahasia yang tidak terduga.
Abian mengira kalau dirinya sudah mengenal perempuan itu dengan baik selama beberapa bulan terakhir. Mereka menghabiskan waktu bersama, membicarakan banyak hal. Penuh waktu dihabiskan bersama dengan Mayya di kantor.
"Sebenarnya siapa mereka?" gumam Abian pada dirinya sendiri. Dia menjatuhkan tubuhnya di atas sofa. Menyandarkan punggung ke belakang dan mendongakkan kepalanya untuk menatap langit-langit ruangan.