Pritam menatap Rian dengan penuh emosi. Dia tidak habis pikir dengan keberanian dan kenekatan pria tua satu ini.
"Kamu datang hanya untuk membuang-buang waktuku saja?" Pritam mengerutkan keningnya. "Pergilah dari sini sebelum aku mengambil tindakan. Jika aku menyuruh pihak keamanan untuk datang dan menyeretmu, kamu akan diseret dengan cara yang tidak terhormat untuk pergi dari sini."
Rian malah tertawa di tempatnya. "Ruanganmu terlalu nyaman untuk ditinggalkan begitu saja, Pritam."
"Lagian aku ke sini juga bukan untuk berbasa-basi. Aku ke sini untuk bertanya tentang sesuatu." Rian menoleh ke arah lawan bicaranya dan melengkungkan senyum menyebalkan di atas bibirnya.
"Aku yakin kamu akan tertarik dengan bahan pembicaraan ini," kata Rian lagi. Dia menepuk meja yang ada di depannya, memberi kode isyarat pada Pritam untuk datang dan duduk di depannya.