"Bagaimana jika anak yang ada di dalam kandungan Mayya adalah anak dari suamiku?" tanya Lova lagi. Dia sepertinya meminta Karan untuk bisa memberikan jawaban. Tidak peduli dengan yang lainnya.
Karan menghela nafasnya panjang. "Kenapa kamu sampai berpikiran sejauh itu?" Karan akhirnya berbicara setelah diam cukup lama sembari memandangi ekspresi wajah Lova.
Sepertinya kekhawatiran lah yang memunculkan pertanyaan gila itu.
"Aku tahu kamu mencurigai mereka berdua. Semua bukti juga sudah mengarah pada hubungan mereka di masa lalu." Karan mencoba untuk berbicara senatural. Dia tidak mau menunjukkan gelagat yang aneh.
Karan jadi ikut khawatir dan punya pemikiran yang sama. Namun, dia tidak pernah mau mengutarakan pemikirannya pada Lova. Tentu saja hal itu dia lakukan agar tidak menambah beban pikiran untuknya.
"Kamu tidak boleh berpikiran seperti itu pada suamimu. Aku yakin Pritam juga tidak akan melakukan hal segila itu." Karan manggut-manggut.
