"Boleh aku masuk?" Lova berdiri di ambang pintu sembari menatap keadaan yang ada di depannya. Sepertinya dia datang di waktu yang tidak tepat.
Rian berbisik pada putrinya. "Sepertinya kamu punya tamu hari ini, jadi lebih baik aku pergi saja sekarang." Dia tersenyum manis pada Mayya.
Mayya tidak memberi jawaban atas apa yang dikatakan oleh Rian. Dia membiarkan ayahnya pergi tanpa kata-kata.
Ranu sekilas memandang ke arah Lova. Tentu saja mereka berpura-pura tidak saling mengenal satu sama lain. Lova hanya membungkukkan badannya sebab Rian melalui dirinya.
Tidak mungkin jika mereka bertegur sapa di depan semua orang. Semua rencana Lova akan hancur begitu saja hanya karena satu kesalahan yang bodoh.
"Silakan masuk, Lova." Ranu yang memberi izin untuknya.