Mayya mengumpulkan banyak keberanian untuk datang kemari, dia bahkan tidak berani memandang wajah Lova setelah dirinya diizinkan untuk masuk ke dalam rumah.
"Bagaimana keadaan ibu kamu?" Lova datang dengan membawa nampan yang berisi dua cangkir teh, dengan asap yang masih mengepul di udara.
Mayya hanya tersenyum tipis mendapati itu. Dia belum mampu untuk memberi jawaban.
Lova meletakkan nampan di atas meja. "Kemarin aku berkunjung ke rumah sakit ibumu." Lova tiba-tiba saja berterus terang.
Lova tahu kalau kabar kedatangannya pasti sudah sampai ke telinga Mayya melihat suaminya sudah tahu kalau dia mengetahui tentang biaya rumah sakit itu.
Mayya menganggukkan kepala. "Aku datang kemari untuk berterima kasih. Mbak Lova terlalu baik dengan ibuku. Mbak Lova bahkan membawakan buah-buahan segar untuk kedatangan yang kedua kalinya," ucap Mayya.