"Temui aku di tempat pertama kali kita bertemu."
Kalimat itulah yang membawa dirinya berada di tempat ini. Dari kejauhan dia melihat si pengirim pesan duduk sendirian di pojok ruangan. Ditemani secangkir kopi yang sudah tidak lagi mengeluarkan asap mengepul di udara, seakan menandakan bahwa dia sudah ada di sana cukup lama.
"Maaf karena aku terlambat." Pritam menarik kursi yang ada di depannya dan duduk di sana dengan rapi. Dia memandang Mayya yang sama sekali tidak memberi respons.
"Jujur mengejutkan ketika kamu tiba-tiba meminta ingin bertemu." Pritam menambahkan kalimatnya. Dia berusaha untuk membuat Mayya nyaman duduk bersamanya.
Mayya langsung menghela nafas panjang dan berbicara. "Ada yang ingin aku bicarakan sama kamu dan ini penting.
Pritam menganggukkan kepalanya kemudian. "Katakan saja apa itu?" tanyanya. "Aku akan mencoba untuk mendengarkan."