Tok! Tok! Tok! Satukan pintu menghentikan semua aktivitasnya. Dia terpaksa membuka pintu setelah ketukannya semakin nyata terdengar, mendesak dirinya untuk segera datang dan menyambut tamunya.
"Kamu lagi?" Mayya seakan mulai muak dengan kedatangannya. "Kamu tuh sebenarnya mau apa lagi?" Dia mengerutkan keningnya heran sebab dia tidak bisa memahami pola pikirnya. "Kamu mau aku benar-benar ditangkap basah sama Mbak Lova?"
Pritam menggelengkan kepalanya. Dia memberikan sesuatu untuk Mayya. "Aku mau belinya saat mampir di swalayan. Katanya ini bagus untuk ibu hamil," ujarnya.
Mayya membeku di tempatnya dalam beberapa detik. Sesekali dia menatap ke arah Pritam, kemudian tertuju pada kantong plastik besar yang ditujukan untuknya.
"Kamu berpikir aku tidak bisa membeli susu untuk diriku sendiri?" tanyanya. "Kamu mengira aku semiskin itu?" tanyanya lagi. Dia benar-benar tidak bisa memahami kedatangannya.