"Mayya."
Karan terdiam seribu bahasa. Tentu saja dia terkejut sebab nama itu disebutkan oleh Lova.
"Kenapa Mayya?" tanya Karan.
Lova menggelengkan kepalanya. "Kamu mungkin tidak tahu banyak hal tentang Mayya. Namun, aku sudah curiga sejak Pritam mendatangi dia secara pribadi saat kalian bertengkar malam itu," katanya lagi.
"Aku tidak tahu apakah ini benar-benar faktanya atau aku hanya mengigau saja. Aku terlalu khawatir dan mulai memikirkan hal-hal bodoh," ujarnya dengan penuh kekhawatiran.
Lova kembali menatap Karan yang diam. Pria itu menyaksikan bagaimana dia kacau senja ini.
"Aku sudah berusaha untuk menghilangkan semua pemikiran burukku," kata Lova panik seorang diri di tempatnya. "Aku berusaha untuk mengambil sisi baik bahwa mereka berdua hanya sebatas bos dan karyawan saja."
"Lova ...."
"Namun, aku tidak bisa. Kecurigaanku terus saja mengembang setiap harinya. Itu benar-benar membuatku gila."