"Mayya!" Pritam menarik pergelangan tangannya. "Mau ke mana kamu?" tanyanya.
Mayya yang sedari tadi berusaha untuk menghindar dari Pritam, kini akhirnya tertangkap juga. Perempuan itu mau tidak mau harus berhenti dan meladeninya.
Dia melihat keadaan sekitar, setidaknya cukup untuk berbincang masalah pribadi seperti ini. Jalanan sisi bangunan rusunawa tergolong sepi kalau jam segini, semua sibuk dengan pekerjaan masing-masing. Hanya lalu lalang orang dan itu sangat wajar.
"Ini arah pulang, kamu juga tau itu." Mayya membalas dengan ketus. "Jadi lepaskan aku dan biarkan aku pulang." Dia memberi tatapan elang. "Aku muak denganmu."
Pritam menghela nafas. Dia mengalihkan pandangan sejenak. Mencoba untuk mengatur nafasnya.
"Lepaskan aku ...." Mayya lebih lunak, berharap itu bisa melunakkan keras hati Pritam sekarang. "Aku ingin pulang dan aku ingin istirahat."