Mereka berhenti tepat di depan sebuah warung sop ayam yang tidak jauh dari bangunan lama rusunawa tempatnya tinggal dulu.
Pritam keluar dari mobil, memutar langkah untuk membukakan pintu bagi istrinya.
"Kamu yakin mau makan di sini?" tanyanya, sembari menuntun istrinya keluar dari dalam mobil.
Lova manggut-manggut. "Memangnya kenapa kalau makan di sini?" Nada bicara penuh protes. "Bukan restoran mewah seperti yang kamu bayangkan?"
Pritam menggelengkan kepalanya. Jujur saja dia tidak tahu kalau ada warung soto di gang kecil seperti ini.
"Tempatnya sedikit kotor, aku juga takut kalau makanmu di sini tidak ingin bersih," katanya. Langsung berterus terang tentang kekhawatirannya. "Jadi aku berpikir untuk mencari tempat yang sedikit lebih bersih dari ini," katanya lagi.
"Aku hanya khawatir soal anak kita," imbuhnya.
Namun, Lova sepertinya tidak peduli dengan kekhawatiran suaminya. Dia hanya menggandeng suaminya untuk masuk ke dalam warung.