"Lebih baik Mas Pritam pulang ke rumah. Siapa tahu istrimu sudah mau ngasih barang-barang untuk pergi dari rumahmu setelah ibu mertua berbicara secara jujur padanya."
"Pada akhirnya kamu akan segala kehilangan segalanya."
"Lova!" Kalimat itulah yang membuatnya di berteriak seperti orang sedang kesultanan sekarang. "Lova! Kamu di mana?"
Tak berselang lama, yang dicari-cari akhirnya menampakkan dirinya juga dari ambang pintu dapur. Melihat kedatangan istrinya, dia lantas berlari menghampirinya dengan jatuhkan tubuh Lova di dalam pelukan hangatnya.
"Ah, lega sekali ...," gumam Pritam.
Tentu saja aksinya yang terkesan tiba-tiba itu membuat sang istri bingung. Dia hanya bisa diam dan menepuk-nepuk punggung Pritam.
Setelah memuaskan diri dan melegakan hati dengan memeluk istrinya, Pritam melepas pelukan itu dan menatap wajah Lova.