Ranu mendatangi kantor kakaknya, tanpa basa-basi dan tanpa mau menghiraukan perkataan orang-orang yang dia lalui, dia melenggang pergi begitu saja. Menerobos semua kerumunan yang dirasa menghalau langkah kakinya. Dia mengabaikan semua panggilan dan sapaan dari karyawan yang kiranya menyambut kedatangannya.
"Mas Pritam!" Ranu berteriak di depan ambang pintu. "Buka sekarang!" Dia memaksa agar kakaknya segera membukakan pintu untuk dia masuk ke dalam.
"Tuan Ranu!" Seorang pegawai berusaha untuk mencegah keburutalannya hari ini. "Pak Pritam sekarang ini sedang menerima tamu penting di ruangannya, jadi Saya harap anda tidak membuat keributan seperti ini."
Sayangnya kalimat itu diabaikan oleh Ranu. Dia masih kebakaran jenggot setelah mendapati fakta yang begitu mengejutkan dari Mayya.